Home » » Buku untuk Anak-anak

Buku untuk Anak-anak

MOMENTUM Pameran Buku Ikapi Jawa Barat 2015—yang menjadi agenda tetap organisasi Ikatan Penerbit Indonesia  Cabang Jawa Barat—selalu menjadi ”agenda” yang ditunggu-tunggu para pencinta buku. Salah satu pencinta buku, yaitu kalangan orang tua. Mereka ingin mengajak anak-anaknya untuk berwisata sambil belanja buku. Pada kesempatan pameran kali ini, saya berjumpa dengan salah seorang ibu yang kebetulan mantan mahasiswa saya.

Ia tampak binggung memilih buku untuk anak-anaknya. Apa sih jenis buku yang cocok untuk anak-anak? Secara umum, orang tua memang kurang mendapat informasi yang cukup mengenai klasifikasi buku yang sesuai untuk dibaca anak-anaknya. Panitia pameran buku pun tidak menyertakan artikel tentang itu di dalam buku Panduan Pameran. Memang idelanya panitia pameran menyertakan artikel yang sifatnya memandu pengunjung untuk jenis buku tertentu. Jadi, isi panduan bukan sekadar memuat urutan jadwal acara dan letak stand peserta pameran.

Sebagai catatan kecil, saya akan menginformasikan klasifikasi buku anak-anak dari usia bayi, anak usia bawah tiga tahun (batita), balita, sampai usia anak 12 tahun. Pakar perbukuan, Prof. Dr. B.P. Sitepu, M.A. (2012: 14) menegaskan bahwa buku dapat dikelompokkan berdasarkan isi, pembaca sasaran, tampilan, dan peruntukkannya. Klasifikasi ini mengacu pada tingkat keterbacaan dan penyajian buku, seperti jumlah  diksi (kosakata), jumlah bab, material buku, ilustrasi, dan alur cerita yang digunakan sehingga semua itu berdampak pada kemudahan anak saat memahami isi buku.

Buku Khusus Bayi dan Batita
Buku ini isinya berupa pantun, lagu sederhana, aneka permainan, dan gambar ilustrasi nirkata (tanpa kata) sama sekali. Buku ini memfokuskan pada kekuatan dan kreativitas orang tua sehingga anak mudah berimajinasi. Buku untuk batita biasanya berupa cerita sederhana terdiri atas 300 kata dan ceritanya pun bertaut erat dengan aktivitas sehari-hari si anak. Ada juga buku jenis ini yang bermuatan pendidikan mengenai pengetahuan dasar untuk mengenal angka, warna, atau bentuk benda. Buku ini memuat rata-rata 12 halaman dan dikemas dalam board books (kertas jenis kartun), pop-ups (halaman bukunya berupa tiga dimensi), dan buku lift-the flaps (buku khusus yang bisa mengeluarkan suara).

Buku Bergambar
Buku ini memuat 32 halaman untuk anak usia 4—8 tahun. Teks buku memuat 1.500 atau 1.000 kata. Alur ceritanya sangat sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi fokus perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi serta pola piker anak. Dalam buku jenisi ini, gambar sangat penting yang sama dengan teks dalam penyampaian cerita. Buku ini dibuat untuk persiapan anak dalam memasuki masa-masa puncak pada spektrum usianya. Biasanya buku ini sudah membahas topik dan menggunakan gaya penyajian penulisan yang luas atau beragam. Cerita nonfiksi dalam jenis buku ini juga dapat menjangkau pembaca usia 10 tahun—dengan tebal halaman 48 dan berisi hingga 2.000 kata dalam teksnya.

Buku Bergambar untuk  Usia Akhir 4—8 Tahun
Buku ini sejenis dengan buku bergambar untuk usia 4—8 tahun, tetapi dilengkapi sedemikan rupa untuk usia-usia akhir di batas 4—8 tahun. Cerita dalam buku ini dibuat sederhana dan memuat lebih kurang 1.000 kata. Buku ini diformat dalam board book (kertas tebal) untuk memperluas jangkauan pembacanya.

Buku untuk Anak yang Mulai Mampu Baca
Buku ini dikenal juga dengan sebutan easy-to read. Pembaca buku ini khusus untuk anak yang mulai mampu membaca tanpa bantuan orang dewasa. Buku ini untuk anak usia 6—8 tahun. Buku ini juga masih membutuhkan ilustrasi berwarna pada setiap halamannya, tetapi dikemas dalam format yang lebih ”dewasa”, yaitu ukuran trim per halaman bukunya lebih kecil dan ceritanya terdiri atas bab-bab pendek. Buku biasanya setebal 32—64  halaman dan panjang teksnya pun beragaman; 200—1.500 kata atau paling banyak 2.000 kata. Cerita dipaparkan dalam bentuk aksi dan percakapan interaktif, kalimat sederhana (satu gagasan per kalimat). Pada umumnya, ada 2—5 kalimat pada tiap halaman.

Buku untuk Usia Transisi
Buku ini dikenal dengan sebutan chapter book tahap awal dan digunakan untuk pembaca usia 6—9 tahun. Buku ini merupakan titian penghubung antara easy readers dan chapter books. Gaya  penulisan buku ini seperti buku easy readers, tetapi lebih panjang. Naskah memuat 30 halaman dan dibagi menjadi 2—3 halaman per babnya, trim per halamannya lebih kecil lagi, dan dilengkapi ilustrasi hitam-putih pada beberapa halamannya.


Buku untuk Anak 7—10 Tahun
Buku ini dapat mencapai tebal 45—60 halaman yang dibagi menjadi 3—4 halaman per babnya. Kisah dalam buku ini lebih padat dibandingkan dengan buku anak usia transisi meskpun tetap menggunakan banyak cerita pertualangan. Kalimat dalam buku ini lebih kompleks, tetapi alenia yang dipakai pendek (rata-rata 2—4 kalimat). Tipikal dari buku ini ialah cerita pada akhir tiap bab dibiarkan menggantung di tengah-tengah suatu kejadian sehingga anak penasaran dan terpancing untuk terus membaca sampai tuntas sampai bab selanjutnya.

Buku untuk Usia Tengah
Buku ini dibuat untuk anak usia 8—12 tahun. Pada usia emas ini, anak sedang bagus-bagusnya membaca. Buku ini memuat 100—150 halaman. Ceritanya dibuat makin rumit (pada bagian subalur/sub-plot ditampilkan banyak karakter tambahan yang memiliki peran penting dalam jalinan kisah). Tema kisah dibuat modern.Anak-anak pada usia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter dalam cerita. Hal ini menjelaskan keberhasilan beberapa seri pertualangan yang terdiri atas dua puluh atau lebih buku dengan tokoh yang sama. Klasifikasi fiksinya bermacam-macam, seperti fiksi kontemporer, sejarah, multibudaya, iksi sains, dan pertualangan fantasi.

Buku untuk Anak Usia 12 Tahun
Buku ini memuat antara 130 dan 200 halaman. Jenis buku ini untuk pembaca usia 12 tahun ke atas. Biasanya alur cerita dibuat makin rumit dengan beragam karate utamanya meskipun tetap ada satu karakter yang menjadi titik fokus. Tema cerita disesuaikan kerelevanan kehidupan remaja saat ini. Kategori buku new-age (usia 10—12 tahun) perlu diperhatikan,khususnya untuk buku kelompok nonfiksi remaja. Buku pada kelompok ini sedikit lebih pendek daripada buku untuk usia 12 tahun ke atas dan topiknya (fiksi atau nonfiksi) lebih sesuai untuk anak yang sudah melewati buku middle grade, tetapi belum mempelajari subjek nonfiksi yang materi bacaannya ditujukan untuk anak di jenjang  sekolah menengah.

Nah, mudah-mudahan informasi sederhana ini mencerahkan para orang tua yang akan memanjakan anak-anaknya dengan buku. Dalam kesemoatan ini juga, saya mengucapkan  terima kasih kepada pengurus Ikapi Cabang Jawa Barat yang selalu berusaha menjadikan program Pameran Buku Bandung lebih permanen.***

0 comments:

Posting Komentar